Magetan Jatim – Dia tinggal dirumah dengan hidup sendiri , tidak ada keluarga yang mendampingi.Di usia yang sdh lanjut, bahkan hampir mencapai 60 tahun , mbah Asri ( begitu sebutannya ) , tetap masih terlihat gigih, kuat serta ulet untuk bertahan hidup dengan bekerja sebagai buruh petani bawang merah.
Suaminya sudah lama meninggal dunia , tidak punya anak dan keluarga besarnya bertempat tinggal di Madiun , serta sudah puluhan tahun tidak pernah kontak dan berkomunikasi.
Pak Ndan.. , nek wonten Rejeqi.. mbok kulo ditumbasne Radio.., kersane nek dalu niku ati kulo mboten sumpeg lan nelongso… , itulah ungkapan mbah Asri yang disampaikan kepada Danramil 0804/03 Panekan, sesaat setelah rumahnya selesai dibangun melalui program Rutilahu.
Ungkapan itu menimbulkan rasa haru dan hasrat serta keinginan Danramil 0804/03 Panekan , guna memenuhi keinginan / permintaan mbah Asri untuk memiliki sebuah radio sebagai teman di malam hari.
Alhasil , sambil matanya berkaca kaca mbah Asri mengucapkan banyak terima kasih atas hadiah radio yang diberikan padanya, yang artinya harapan untuk memiliki sebuah Radio sudah tercapai.
Semoga bermanfaat nggih mbah…(R 03).